“Siapapun kita, pasti punya seseorang yang kita suka secara diam-diam. Saat kita ingat orang itu, kita merasa seperti sesak di dada, tapi kita terus menyukainya”
Sudah
satu dekade film a little thing called love ditayangkan, tetapi masih tetap saja laris
muncul pada kolom-kolom rekomendasi film Thailand yang wajib ditonton. Film yang
ditulis oleh Puttipong Promsaka Na Sakolnakom dan Wasin Pokpong ini bercerita
tentang Nam (Pimchanok Lerwisetpibol) dan Shone (Mario Maurer).
Diawali
dengan scene memasuki museum, Siam untuk memberi gambaran bagaimana kehidupan
Shone setelah lulus dari SMA. Lalu, alurnya berbalik menuju ke masa lalu
membawa penonton kembali pada masa dimana Shone dan Nam bertemu.
Nam,
seorang gadis biasa saja menjalani masa-masa SMA-nya dengan menyukai Shone,
seorang kakak kelas populer yang merupakan pemain sepak bola dan fotografer
andalan sekolah. Menggunakan buku panduan 9 resep cinta untuk pelajar, Nam
mencoba mewujudkan cintanya pada Shone. Meskipun agak kurang realistis
bagaimana Nam bisa berubah begitu drastis dari yang biasa saja lalu bisa
menjadi gadis populer nomor 1 di sekolah, tapi bisa terlihat jelas bagaimana
pesan yang ingin disampaikan penulis bahwa cinta dapat merubah seseorang.
Dalam durasi 118 menit, film komedi romantis ini akan menyajikan pengalaman-pengalaman jatuh cinta diam-diam yang bukan tidak mungkin akan membawa kita pada cerita cinta kita sendiri pada saat remaja. Selain itu, film ini juga mengingatkan bagaimana manis dan pahitnya cinta bisa memunculkan versi terbaik dari diri kita. Dengan kisah cinta yang relate-able dan dekat dengan pengalaman penonton, film ini akan selalu bisa menjadi rekomendasi yang tak lekang oleh waktu.
Seperti
itu lah sedikit gambaran dari film a little thing called love, rekomendasi
tontonan untuk semua yang membutuhkan moodbooster lewat manisnya kisah
cinta.
No comments:
Post a Comment
Pendapatmu??