}

Mengenai Aku dan Sedikit Tentang Menjadi Manusia


Perihal Keakuan

Apa aku adalah aku?
Kala setiap harinya aku mengkonsumsi keringat yang bukan milikku.
Menjadikan (yang buka atas diriku) gaman, cangkul, palu, dan parang
Selaku makanan pokok, lauk pauk, roda dua yang aku kendara dan sempak
Yang membuatku kenyang dan tidur nyenyak
Atau khayali bersama kacang dan beberapa batang rokok.
.
Aku berharap (sesekali),
Menemui diri dalama seteguk kopi atau kepulan gudang garam
Atau dalam sambang di kedai-kedai tepian jalan.
.
Kujumpai aku tiada.
Dan aku menyisakan pertanyaan.
-Purwokerto, 12 April 2019

Sejauh yang aku tahu mengenai diriku sendiri, namaku adalah Afrizal Zein. Bapak yang memperkenalkan nama itu. Lagipula, sewaktu bayi konsep nama masih terlalu rumit untuk aku pahami. Terlebih, di umurku yang baru beberapa hari aku belum tau letak kelurahan. Jadi, menamai diri dan mengurus sendiri berkas catatan kelahiranku tidak mungkin dilakukan. Bisa apa aku selain menerima namaku?  Maka, dengan kesadaran (tidak) penuh, aku berperan dan memperkenalkan diriku sebagai Zein. Sedang, mengenai hal-hal lain tentangku, aku sendiri tidak begitu yakin.


Apa boleh buat? Bahkan dalam hal sekecil nama pun, ada banyak hal kompleks di sana. Sebut saja makna sebuah nama, yang layaknya kata-kata yang biasa kita pakai sehari-hari, merupakan produk budaya (yang mana budaya juga terpengaruh oleh kondisi lingkungan suatu tempat yang khas serta orang-orang di dalamnya). Belum lagi harapan si pemberi nama, yang sama halnya dengan pemikiran-pemikiran lain yang dia punya, bukan murni miliknya sendiri. Manusia itu rumit, kan? Ehehe..
Dan lalu, apa aku adalah aku? Entah. Menjadi aku bukan semata mengenai seorang individu, bukan? Menurutku, menjadi aku juga berarti tentang keterikatan dan keterlibatanku dengan orang-orang lain. Begitupun menjadi kamu. Mungkin. Yang Jelas, bukankah menjadi manusia itu menarik?

Dan terkahir, halo! Ini aku :)


No comments:

Post a Comment

Pendapatmu??